Tips Kelola Dana Pendidikan Anak Menjelang Tahun Ajaran Baru

Tips  
Tips mengelola dana pendidikan anak (foto: pixabay).
Tips mengelola dana pendidikan anak (foto: pixabay).

Menjelang tahun ajaran baru, dana pendidikan merupakan salah satu hal terpenting yang perlu dipersiapkan. Walaupun tren kesadaran orang tua untuk menyiapkan dana pendidikan anak kian meningkat, faktanya biaya pendidikan yang diperlukan juga semakin naik.

Oleh karena itu, persoalan menyiapkan dana pendidikan tidak hanya sekadar memilih institusi pendidikan yang sesuai dengan karakter anak. Namun perlu diimbangi dengan kemampuan finansial agar tidak mengganggu aspek finansial keluarga lainnya.

Hal itu termasuk memperhitungkan faktor risiko yang bisa menghambat persiapan dana pendidikan anak. Ada beberapa risiko yang kerap menjadi hambatan dalam menyiapkan dana pendidikan anak secara optimal.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berikut risiko-risiko tersebut dan tips mengatasinya dari Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life, Windy Riswantyo, lewat keterangannya dikutip dari astralife.co.id, Sabtu, 2 Juli 2022.

- Matangkan rencana

Saat memutuskan untuk menikah dan memiliki anak, dana pendidikan anak sebaiknya jadi hal yang penting untuk diperhitungkan dan disepakati bersama pasangan. Penghitungan ini meliputi besaran biaya mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi yang nantinya akan dialokasikan secara rutin.

Pastikan perencanaan alokasi biaya sudah dipertimbangkan, termasuk memilih sekolah mana yang tepat. Tidak ada salahnya mencari tahu lebih awal besaran biaya iuran sekolah, kursus, bahkan membeli keperluan sekolah seperti seragam, buku pelajaran.

Perhatikan estimasi biaya yang diperlukan untuk transportasi ke sekolah. Selain itu, perlu diantisipasi biaya pendidikan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

Tidak kalah penting, alokasi biaya pendidikan anak juga perlu dibuat ke dalam pos tabungan yang terpisah agar bisa digunakan secara tepat sesuai perencanaan.

- Perhatikan Inflasi

Selain perencanaan keuangan dengan alokasi dana pendidikan secara rutin, faktor lainnya yang harus diperhitungkan adalah besaran inflasi kebutuhan pendidikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, rata-rata inflasi biaya pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD) hingga menengah atas adalah 10-15 persen per tahun dan di tingkat perguruan tinggi sebesar 30-45 persen per tahun.

Dana tabungan pendidikan anak bisa dialokasikan ke dalam berbagai instrumen investasi untuk mendapatkan manfaat bunga, mulai dari deposito, emas, hingga reksadana. Perlu diingat bahwa pendidikan anak adalah kebutuhan utama yang perlu untuk dipenuhi.

Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari mengalokasikan dana pendidikan pada instrumen investasi dengan risiko yang tinggi agar dana pendidikan tetap aman.

- Risiko penanggung dana pendidikan

Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah risiko penanggung biaya pendidikan anak yang umumnya adalah orang tua. Penting untuk memitigasi risiko yang bisa terjadi kapan saja agar anak tetap bisa melanjutkan pendidikannya.

Mitigasi risiko ini bisa dilakukan melalui proteksi diri dan keluarga yang didapatkan dari produk asuransi jiwa, misalnya Flexi Life yang memberi perlindungan terhadap risiko tutup usia.

Dengan memiliki Flexi Life, ahli waris akan menerima sejumlah uang yang disebut uang pertanggungan bila tertanggung atau nasabah tutup usia sehingga bisa digunakan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk melanjutkan hidup, termasuk untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image