Review Live Action Attack on Titan (2015): Sebuah Adaptasi yang Gagal Menghadirkan Kehebatan Anime

Bisnis  
Foto: Poster Live Action Attack on Titan 2015
Foto: Poster Live Action Attack on Titan 2015

Sinopsis

Live action Attack on Titan adalah adaptasi film dari anime populer yang dibuat oleh Hajime Isayama. Film ini mengikuti cerita yang sama dengan anime, di mana manusia berjuang melawan ras raksasa pemakan manusia yang dikenal sebagai "Titan". Fokus utama cerita ini adalah pada Eren Yeager dan teman-temannya yang bergabung dalam Pasukan Pengintai untuk melawan ancaman Titan dan mempertahankan sisa-sisa umat manusia.

Review

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sayangnya, live action Attack on Titan yang dirilis pada tahun 2015 tidak mampu mengulangi kehebatan dan ketegangan yang ada dalam versi anime-nya. Film ini memiliki beberapa kelemahan yang signifikan yang mengurangi kualitas keseluruhan adaptasi.

Salah satu masalah utama adalah ketidaksesuaian Live Action, dengan sumber manga dan Anime.

Seperti tak ada karakter Levi Ackerman yang lebih populer dari Eren Jeager yang merupakan tokoh utama dan diganti karakter Shikishima yang dibenci fans, latar yang seharusnya dunia Fantasi Eropa awal abad ke 20 seperti di anime diganti menjadi dunia post apokaliptik di Jepang masa depan, Survey Corps yang harusnya menjadi harapan terakhir umat manusia dan berpengalaman membasmi Titan kesulitan menggunakan 3 ODM, hingga ibu Eren yang harusnya menjadi penyebab konflik Attack on Titan diceritakan sudah mati sejak awal di Live Action ini.

Meskipun mereka berusaha memerankan karakter-karakter yang ikonik dari anime, akting para pemeran Juga kurang, penampilan mereka terkadang terasa kaku dan kurang meyakinkan. Ekspresi emosi dan penghayatan karakter tidak sekuat yang diharapkan, sehingga sulit bagi penonton untuk benar-benar terhubung dengan mereka.

Selain itu, efek visual dalam film ini juga kurang memuaskan. Raksasa-raksasa Titan yang seharusnya menakutkan dan mengesankan dalam anime menjadi terlihat kaku dan tidak realistis dalam live action. Adegan pertempuran yang seharusnya epik dan memikat kehilangan daya tariknya karena visual yang kurang mengesankan.

Adaptasi cerita juga menjadi kelemahan dalam live action ini. Plot yang rumit dan elemen misteri dari anime tidak diberikan ruang yang cukup untuk berkembang dalam format film, sehingga beberapa adegan terasa dipotong secara terburu-buru dan penjelasan yang kurang memadai. Hal ini mengakibatkan penurunan kualitas alur cerita dan ketegangan yang kurang terasa.

Meskipun demikian, ada beberapa aspek positif dalam live action Attack on Titan. Beberapa adegan aksi dan pertempuran masih menyajikan momen yang menarik dan menghibur. Selain itu, penggemar berat dari seri anime mungkin masih tertarik untuk melihat karakter-karakter favorit mereka diwujudkan dalam bentuk live action, meskipun dengan kualitas yang kurang memuaskan.

Rating: 4/10

Secara keseluruhan, live action Attack on Titan tahun 2015 adalah sebuah adaptasi yang gagal menghadirkan kehebatan dan ketegangan dari anime-nya. Akting yang kurang meyakinkan, efek visual yang tidak memadai, dan penurunan kualitas cerita mengurangi pesona film ini. Dengan rating 4/10, film ini hanya akan cocok untuk penggemar berat franchise ini yang ingin melihat interpretasi live action, tetapi tidak memberikan pengalaman yang memuaskan bagi mereka yang mencari adaptasi yang solid dan mengesankan.

(Damar Pratama Yuwanto/berbagai sumber)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image