Reksadana Kian Memiliki Potensi Pertumbuhan Menarik di Kawasan Asia

Bisnis  
Investasi reksadana/ilustrasi. (Foto: republika.co.id)
Investasi reksadana/ilustrasi. (Foto: republika.co.id)

Manulife Investment Management (MAMI) menilai reksadana saham offshore dengan exposure di kawasan Asia Pasifik memiliki potensi pertumbuhan yang menarik. Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.

Senior Portfolio Manager, Equity MAMI Samuel Kesuma, mengatakan, saat ini saham-saham di Asia Pasifik ex Jepang diperdagangkan dengan valuasi yang lebih menarik dibandingkan saham-saham negara maju.

“Sebagai gambaran, rasio PE (Price Earning) indeks MSCI Asia Pasifik ex Jepang lebih murah 20 persen dibandingkan kawasan negara maju,” ujar Samuel dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Selasa, 26 September 2023.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baru-baru ini Morgan Stanley menurunkan peringkat saham-saham Cina karena masalah perlambatan ekonomi dan kegagalan sektoral sehingga saat ini indeks MSCI Cina diperdagangkan di bawah rata-rata perkiraan price earning 10 tahun. Merespons hal tersebut, Pemerintah Cina mengeluarkan enam kebijakan yang spesifik dan ditargetkan agar tepat sasaran untuk mendorong pertumbuhan ekonominya.

Samuel menguraikan enam kebijakan tersebut. Pertama, kebijakan meningkatkan permintaan dalam negeri dengan fokus pada pemulihan dan peningkatan konsumsi. “Menurut kami, perbaikan di sektor jasa akan terus mendorong pemulihan ekonomi, terutama dimulai pada industri perjalanan wisata, perhotelan, dan pakaian olahraga,” ucapnya.

Kedua, kebijakan memperpanjang masa pengurangan dan pembebasan pajak kendaraan energi baru hingga 2027. Peningkatan penjualan kendaraan listrik akan bisa ikut mendorong permintaan atas komponen kendaraan listrik, termasuk baterai, sistem termal, transmisi, serta motor listrik, dan lain-lain.

Ketiga, kebijakan stabilisasi sektor properti. “Kami melihat pemulihan sektor properti di Cina akan berlangsung secara bertahap. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan neraca keuangan yang kuat diharapkan dapat pulih lebih cepat,” jelas Samuel.

Keempat, lanjut Samuel, kebijakan untuk mendukung pengembangan ekonomi dengan berusaha mengembangkan ekonomi digital. “Menurut kami, pemulihan industri online harus dipercepat. Platform e-commerce yang digunakan oleh penduduk di kota-kota kecil akan mengalami peningkatan yang lebih kuat. Selain itu, pengembangan kecerdasan buatan juga merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan,” cetus dia.

Kelima, kebijakan membangun swasembada sains dan teknologi. Perusahaan semikonduktor (komponen, rumah desain, peralatan) dan perusahaan perangkat lunak harus memanfaatkan peluang lokalisasi dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan.

Keenam, sambung Samuel, percepatan modernisasi sistem industri dengan mempercepat digitalisasi industri tradisional dan UKM. “Perusahaan perangkat lunak dan otomasi, serta platform industri digital diharapkan menjadi penerima manfaat utama dari kebijakan ini,” tegas dia.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image