Ini Alasan Mobil Listrik Masih Relatif Mahal Menurut Toyota

Gaya Hidup  
Mobil-mobil listrik. (Foto: republika.co.id)
Mobil-mobil listrik. (Foto: republika.co.id)

President & Executive Chief Engineer Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing, Yoshinki Konishi, menjelaskan alasan harga mobil listrik saat ini relatif masih mahal, saat ditemui di Tokyo, Jepang, baru-baru ini.

"Saya setuju, harga mobil listrik masih sangat tinggi, Anda harus memiliki pendapatan tertentu untuk membelinya, bukan?" kata Yoshinki kepada para awak media di Tokyo, Jepang, dikutip dari Antara, Minggu, 29 Oktober 2023.

Salah satu alasan yang membuat kendaraan listrik masih mahal, lanjut Yoshinki, tentu jumlah produksi yang masih jauh lebih rendah dibandingkan mobil konvensional atau berbahan bakar minyak (BBM).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Berikut aturan manufaktur di sini, jika ingin harganya terjangkau, Anda harus memproduksi dengan volume yang besar, dan volume yang besar akan membantu kami menurunkan harga," tambahnya.

Selain itu, Yoshinki mengatakan, rantai pasok adalah kunci untuk menurunkan harga suatu barang. Melokalisasi suku cadang yang diproduksi secara lokal, tentu akan dengan cepat memutar balikkan keadaan.

Lebih banyak komponen atau suku cadang yang diproduksi secara lokal, akan semakin murah pula harga suatu produk, mengingat proses ini dapat mengurangi biaya dari pengiriman logistik yang cukup tinggi.

"Biaya logistik sangat tinggi jika harus mengirimkan, katakanlah, baterai dari tempat lain, mesin dari tempat lain, ini akan menambah harga. Belum lagi pajak impor yang harus dibayarkan, sehingga membuat kendaraan tersebut tidak terjangkau," kata Yoshinki.

Lebih lanjut, Yoshinki mengatakan, untuk membuat harga mobil listrik terjangkau, utamanya Battery Electric Vehicle (BEV), setidaknya dibutuhkan 60 hingga 70 persen konten yang dilokalisasi. Ini membutuhkan kerja yang cukup keras antarsemua pemangku kepentingan. "Ini adalah area di mana kami harus benar-benar bekerja keras."

Pemberian insentif yang berkelanjutan dari pemerintah setempat adalah salah satu hal yang juga krusial dalam menekan harga. Selain itu, pemberian insentif dapat menarik lebih banyak lagi orang yang berminat menggunakan BEV.

Yoshinki menyebut, insentif yang diberikan pemerintah hingga saat ini cukup baik dan menguntungkan konsumen, tetapi insentif tersebut belum kontinu atau berkelanjutan.

"Banyak pasar yang ingin menggunakan BEV, pemerintah memberikan insentif besar untuk itu, tetapi saya beritahukan kepada Anda bahwa hal itu tidak berkelanjutan,” kata Yoshinki menjelaskan. "Segera setelah Anda melewati suatu periode, mereka akan mengurangi atau memotongnya (insentif)."

Yoshinki mengatakan, kondisi ini tidak hanya terjadi pada Toyota, melainkan hampir seluruh perusahaan otomotif dan mobilitas di dunia. "Saya berharap Indonesia akan menjadi negara berikutnya dalam hal pertumbuhan produksi lokal. Saya sangat berharap demikian, Indonesia memiliki semua bahan bakunya (kendaraan listrik)."

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image