Ternyata Ini Alasan Dinasti Ming dan Qing pada Era Modern Awal tak Gunakan Senjata Api

Serba Serbi  
Pasukan artileri Ming dari mural di Distrik Yanqing, Beijing.
Pasukan artileri Ming dari mural di Distrik Yanqing, Beijing.

Dinasti Manchu atau Kekaisaran Qing adalah salah satu dari dua dinasti asing yang memerintah di Tiongkok (Cina) setelah Dinasti Yuan Mongol dan juga merupakan dinasti yang terakhir berkuasa di Tiongkok. Asing dalam arti adalah sebuah dinasti pemerintahan non-Han yang dianggap sebagai entitas Tiongkok pada zaman dulu.

Dinasti ini didirikan oleh orang Manchuria dari klan Aisin Gioro (Hanyu Pinyin: Aixinjueluo), kemudian mengadopsi tata cara pemerintahan dinasti sebelumnya serta meleburkan diri ke dalam entitas Tiongkok itu sendiri.

Keadaan negara Ming saat itu kacau balau terutama setelah gerombolan pemberontak yang dipimpin Li Zicheng berhasil memasuki dan merebut ibu kota, Beijing. Kaisar dinasti Ming yang terakhir, Chongzhen bunuh diri dengan gantung diri setelah membunuh seluruh keluarga kerajaan untuk menghindari tertangkap oleh para pemberontak. Dinasti Ming secara resmi berakhir.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Li Zicheng mendirikan Dinasti Shun dengan Xi'an sebagai ibu kota. Wu Sangui, jendral Dinasti Ming yang menjaga gerbang Shanhai menolak bergabung dengan Li Zicheng dan meminta bantuan bangsa Manchu di bawah pimpinan pangeran wali Duo'ergun.

Kesempatan ini diambil oleh pasukan-pasukan delapan bendera Dinasti Qing untuk mengambil alih Beijing dan bergerak ke selatan. Jendral Wu Sangui membuka gerbang tembok besar dan pasukan delapan bendera Dinasti Qing berhasil merebut Beijing dari Li Zicheng. Pada tahun 1644 pangeran Duo'ergun menyatakan Dinasti Qing dengan kaisarnya Shunzhi menjadi pengganti dan pewaris dinasti Ming dan mandat langit telah beralih dari Dinasti Ming kepada Dinasti Qing.

Dengan bantuan jendral-jendral Dinasti Ming yang membelot ke Dinasti Qing seperti Wu Sangui, Hong Chengchou, Kong Youde, Shang Kexi, Shi Lang, dan lain-lain, pasukan delapan bendera bangsa Manchu bergerak ke selatan menghabisi sisa-sisa Dinasti Ming yang mendirikan takhta baru di selatan ('dinasti Ming selatan'). Baru pada tahun 1664 Dinasti Qing benar-benar telah mengambil alih seluruh daratan Tiongkok. Di bawah pemerintahan Kaisar Kangxi, Pulau Taiwan akhirnya berhasil direbut dari sisa pasukan yang setia kepada dinasti Ming pada tahun 1683.

Selanjutnya...

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image