Waspada, Ini 10 Tanda Tubuh Kelebihan Gula

Gaya Hidup  
Gula pasir/ilustrasi (foto:pixabay)
Gula pasir/ilustrasi (foto:pixabay)

Gula merupakan sumber energi bagi tubuh. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, tentunya tidak akan memberikan manfaat apa pun untuk kesehatan. Salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan konsumsi gula tinggi adalah diabetes mellitus.

Pada diabetes mellitus, pankreas mengalami kerusakan sehingga tidak dapat memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Bila tidak diatasi dengan baik, diabetes mellitus ini dapat memicu berbagai komplikasi pada organ lain. Mulai dari mata, jantung, kanker hingga ginjal.

Menurut American Heart Association, batasan konsumsi gula tambahan bagi pria adalah 36 gram atau setara 9 sendok teh, sementara bagi wanita 24 gram atau setara 6 sendok teh. Sedangkan merujuk Kementerian Kesehatan RI, batas aman konsumsi gula per orang sebanyak 50 gram per hari atau setara 4 sdm.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kadar gula darah yang normal adalah sekitar 70-100 mg/dL sebelum makan. Sedangkan setelah makan seharusnya kurang dari 180mg/dL.

Apabila kadar gula darah melebihi kadar normal secara umum tersebut, seseorang dapat dikatakan mengalami hiperglikemia.

Kondisi ini tidak semestinya diremehkan. Sebab, kadar gula darah yang tinggi, merupakan penyebab utama penyakit diabetes. Agar dapat mengantisipasinya sedari awal, penting untuk mengetahui apa saja tanda kelebihan gula darah.

Cara Mengetahui Bila Gula Darah Tinggi

Sebaiknya perhatikan beberapa tanda yang menunjukkan seseorang memiliki gula darah yang berlebih, yaitu:

1. Mudah lelah

Kelelahan adalah salah satu gejala gula darah tinggi yang paling umum. Pada pengidap diabetes, kondisi ini memiliki nama lain kelelahan diabetes. Banyak orang dengan kondisi tersebut merasa lelah sepanjang waktu terlepas dari seberapa baik mereka tidur, seberapa sehat mereka makan, atau seberapa banyak mereka berolahraga secara teratur.

Menurut studi di Biological Research for Nursing Berjudul Real-Time Associations Between Glucose Levels and Fatigue in Type 2 Diabetes: Sex and Time Effects, peningkatan glukosa dalam tubuh wanita dapat memengaruhi tingkat kelelahan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi tersebut. Contohnya mulai dari efek samping pengobatan, kondisi kesehatan mental, hingga komplikasi yang terjadi akibat kadar gula darah yang berlebihan.

2. Penglihatan kabur

Menurut studi di National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease dengan judul Diabetic Eye Disease, tingginya glukosa dapat memicu gangguan mata. Hal ini dikarenakan kadar glukosa yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil pada bagian mata.

Tanda tingginya kadar gula darah selanjutnya adalah penurunan ketajaman penglihatan. Alasannya, kadar gula darah tinggi dapat membuat lensa dalam mata membengkak.

Akibatnya, penglihatan menjadi tidak bisa fokus. Selain itu, penglihatan buram juga dapat terjadi akibat dari rusaknya pembuluh darah dan saraf pada mata akibat gula darah tinggi.

3. Mudah lapar 

Pada dasarnya, kondisi diabetes tipe 1 dan 2 sama-sama bisa mengacaukan kadar glukosa. Kata ahli, hal inilah yang bisa menimbulkan siklus kelaparan di saat tubuh sedang mencoba mengembalikan kadar gula darah ke kondisi normal.

Kadar glukosa yang rendah memang bisa membuat nafsu makan seseorang meningkat, tapi kadar gula darah yang tinggi juga demikian. Seseorang akan sulit merasakan rasa kenyang ketika kadar gula darahnya melonjak.

4. Gerak tubuh lebih lamban

Apakah sering merasa badan jadi lebih lamban dari biasanya? Bila kondisi ini sering dialami, bisa jadi hal itu menandai tingginya kadar gula darah. Gula darah yang tinggi ini menimbulkan lonjakan insulin yang menimbulkan berbagai masalah pada tubuh. Salah satunya, energi jadi tidak stabil.

Ketika tubuh terlalu banyak mengonsumsi gula, level gula darah juga semakin tinggi, sehingga terjadilah pasang-surut energi.

5. Kulit bermasalah

Kadar gula darah yang tinggi juga bisa menyebabkan sederet masalah bagi kulit. Menurut ahli dari Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery, AS, seperti dilansir dari situs Self, sebagian orang memiliki sensitivitas yang berbeda-beda terhadap lonjakan insulin.

Nah, melonjaknya insulin ini yang memicu hormon lainnya yang bisa menimbulkan masalah kulit. Contoh paling sederhananya adalah pertumbuhan jerawat.

6. Mengidam makanan manis

Kalau merasa kesulitan untuk berhenti ketika sedang mengasup makanan atau minuman manis, enggak usah heran.

Penjelasan dalam buku The Sugar Detox: Lose Weight, Feel Great and Look Years Younger menunjukkan, semakin banyak gula yang kamu konsumsi, maka semakin bertambah pula keinginanmu untuk mengonsumsinya.

Kondisi ini terjadi akibat kurangnya gula darah atau selera seseorang. Namun, makanan manis bisa membuat seseorang ketagihan karena kandungan yang terdapat di dalamnya.

7. Berat badan tidak ideal

Terlalu banyak mengonsumsi gula bisa meningkatkan berat badan secara signifikan. Jika dibiarkan terus-menerus, sehingga dapat terkena obesitas yang kemudian memicu berbagai gangguan metabolik. Salah satunya adalah penyakit diabetes mellitus.

Saat telah mengalami diabetes mellitus, berat badan bisa mendadak turun drastis tanpa sebab yang jelas padahal sudah makan cukup banyak. Hal ini terjadi karena kadar insulin tidak mampu memetabolisme glukosa, sehingga tubuh beralih ke pembakaran lemak dan otot untuk energi demi mempertahankan metabolisme sel.

Pada akhirnya kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan secara signifikan tanpa alasan yang jelas.

8. Luka lama untuk sembuh 

Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan kesembuhan luka menjadi terhambat. Sebab tingginya kadar gula darah bisa menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah. Kondisi ini membuat sirkulasi darah pada tubuh menjadi terganggu.

Karena itu, penting bagi setiap orang untuk memantau dan memeriksakan kadar gula darah secara berkala. Sebab, hal ini adalah salah satu hal terpenting yang dapat setiap orang lakukan.

9. Nyeri pada kaki

Tanda tingginya kadar gula darah tinggi selanjutnya adalah nyeri pada kaki. Sebab, tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan saraf seluruh tubuh mengalami kerusakan dalam jangka panjang.

Kondisi ini adalah neuropati diabetik. Nah, sebenarnya kerusakan saraf tersebut bisa terjadi pada saraf bagian tubuh mana pun. Namun, saraf kaki merupakan area tubuh yang paling sering terkena.

Lantaran proses pemompaan darah dari kaki ke jantung lebih sulit daripada bagian tubuh lainnya. Gejala gula darah tinggi ini ditandai dengan kaki kesemutan, nyeri, atau mati rasa.

10. Merasa haus terus dan mulut kering

Orang yang mengonsumsi gula terlalu banyak akan merasa haus walaupun sudah sering minum. Mulut juga terasa kering dan sering ke toilet untuk buang air kecil.

Hal itu dikarenakan fungsi ginjal terganggu sesaat setelah tubuh tak mampu mengendalikan gula darah. Cairan yang seharusnya diserap kembali oleh ginjal, justru keluar bersama gula. Kondisi ini pada akhirnya membuat tubuh kekurangan cairan dan sering buang air kecil.

Itulah tanda-tanda tubuh kelebihan gula. Jika telah mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, berarti harus lebih waspada. Mulailah untuk mengurangi konsumsi asupan manis dan periksakan kadar gula darah Anda ke laboratorium. Jika perlu, konsultasilah dengan dokter umum ataupun spesialis dokter penyakit dalam.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image