Trik Jualan Laris-Manis di Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Marketplace Lainnya

Tips  
Bagi pemula yang hendak berdagang tak perlu gentar. Tak ada salahnya untuk mencoba peruntungan di marketplace (foto: pixabay).
Bagi pemula yang hendak berdagang tak perlu gentar. Tak ada salahnya untuk mencoba peruntungan di marketplace (foto: pixabay).

Dulu sebelum marketplace marak di Indonesia, bisa dibilang tak gampang untuk menjadi pedagang. Butuh modal yang lumayan untuk menyewa tempat usaha, misalnya lapak, kios, toko, ruko, di pinggir jalan, pasar, dan pusat perbelanjaan.

Dagangan belum tentu laku, tapi modal sudah pasti tersedot untuk menyewa tempat-tempat usaha seperti itu. Untunglah sekitar 10 tahunan terakhir marketplace bermunculan di Indonesia dengan menawarkan tempat jualan secara online dan gratis ongkos sewa tempat usaha.

Marketplace merupakan platform yang menjadi perantara antara penjual atau pedagang dengan pembeli atau konsumen di internet. Situs marketplace bertindak sebagai pihak ketiga atau perantara dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran. Bisa dibilang marketplace adalah pasar, mall, atau pusat perbelanjaan versi online.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Lantaran tak perlu sewa tempat usaha alias gratis, tak heran bila ribuan atau mungkin sekarang jutaan pedagang baik yang kecil, pemula, maupun besar, hingga perusahaan ternama, berbondong-bondang berjualan di marketplace. Bisa dibayangkan ada jutaan pedagang yang sudah membuka lapak di marketplace-marketplace itu. Artinya, akan ada semacam seleksi alam. Ada pedagang yang bisa berkembang, berkembang amat pesat, jalan di tempat, atau ketinggalan jalan alias bangkrut.

Tapi bagi pemula yang hendak berdagang tak perlu gentar. Tak ada salahnya untuk mencoba peruntungan di marketplace. Tentu, dengan syarat melangkah berbekal perhitungan matang.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih marketplace ternama dan terpercaya, seperti Shopee, Lazada, OLX, Tokopedia, dan Bukalapak. Ini karena brand marketplace itu sudah dipercaya para konsumen. Selain itu, marketplace tersebut sudah mengiklankan diri di berbagai media termasuk televisi sehingga akan lebih gampang ditemukan oleh calon konsumen atau pembeli. Konsumen juga akan merasa aman berbelanja di marketplace yang sudah punya nama besar.

Sejumlah marketplace di Indonesia.
Sejumlah marketplace di Indonesia.

Langkah kedua adalah menyiapkan produk berkualitas dan memiliki daya saing. Langkah ketiga dan tentu paling penting adalah mulai mendownload aplikasi marketplace tersebut.

Setelah daftar dan memiliki akun toko atau lapak di marketplace, jangan lupa untuk menambahkan rekening pembayaran dan memilih ekspedisi untuk mengirimkan barang ke pembeli, misalnya JNT, JNE, Wahana, Gojek, atau Si Cepat. Setelah semua itu beres, coba simak trik-trik berjualan di marketplace di bawah ini agar dagangan bisa laris manis.

Trik Umum Berjualan di Marketplace:

1. Buatlah akun toko yang menarik dan terkesan profesional dengan menambahkan foto atau gambar toko, deskripsi toko yang memikat, dan alamat toko untuk membuat konsumen lebih percaya.

2. Saat mengupload produk yang akan dijual jangan lupa menambahkan foto atau video produk yang menarik. Kalau bisa lebih dari satu foto. Buat diskripsi produk sedetail mungkin, misalnya ukuran, warna, stok, keunggulan produk, sehingga konsumen yakin saat akan membelinya.

3. Selain produk, pelayanan juga sangat penting. Tanggapi pertanyaan dan keluhan konsumen, baik lewat komentar atau diskusi produk atau chat dengan ramah. Pelayanan yang ramah akan membuat konsumen merasa aman dan nyaman. Walau kadang ada komentar konsumen yang tak enak dibaca, tetaplah bersikap profesional.

Trik Khusus Berjualan di Marketplace:

1. Bukan bermaksud mengecilkan pemula yang hendak berdagang di marketplace. Meski membuka toko di marketplace gratis, modal besar sebenarnya lebih diutamakan karena pedagang bisa punya stok barang melimpah sehingga tak cepat kehabisan stok.

Modal lebih juga bisa digunakan untuk membayar program prioritas di marketplace. Misalnya, di Tokopedia ada TopAds dan di Bukalapak ada promoted push, promoted keyword, serta iklan lapak. Semua program yang bertujuan agar produk si penjual ada di halaman depan marketplace (sehingga berpotensi laris manis) itu berbayar.

2. Sudah menjadi rahasia umum dalam menjual produk, harga adalah yang utama. Psikologis konsumen terutama di Indonesia adalah mencari barang murah kalau perlu termurah tapi kualitas lumayan. Siapa yang menawarkan harga paling murah biasanya lebih laris dibandingkan yang lainnya. Fenomena seperti ini juga terjadi di marketplace, bahkan sampai banting-bantingan harga karena berusaha menjadi yang termurah.

Sebab itu, penjual jenis reseller, penjual dengan sedikit barang, penjual yang mendapatkan produk dari tangan kedua, ketiga, atau kesekian, lebih berpotensi bakal kalah saing dari segi harga di marketplace. Bagaimana tidak, produsen, pengusaha grosir, pabrik, importir tangan pertama, yang rata-rata punya modal lebih besar kini juga berjualan di marketplace.

3. Lantas bisakah penjual atau pedagang kecil dengan modal pas-pasan alias minim bersaing di marketplace? Tentu masih bisa.

Kuncinya adalah memilih produk yang murah dan tepat untuk dijual. Misalnya, menjajakan produk buatan sendiri. Ini tentu akan membuat si penjual bisa menentukan harga tanpa tergantung atau terpengaruh pihak atau pedagang lain.

4. Bagaimana jika tak bisa membuat produk sendiri? Tak masalah. Kunci utamanya adalah menemukan produk termurah. Produk termurah biasanya berasal dari tangan pertama, misalnya pabrik.

Cobalah sebelum berdagang di marketplace survei dulu di sekitar rumah, yang dekat-dekat saja, paling jauh tiga hingga lima kilometer. Syukur-syukur jika menemukannya tak jauh dari rumah alias tetangga sendiri. Adakah di sana pabrik atau industri yang masih beraktivitas? Produk apa saja tak masalah asalkan bisa dijual.

Misalnya dekat rumah ada konveksi pakaian legging dan pakaian dalam, rumah produksi sambal, pabrik tas, industri rumahan kripik singkong, kerajinan tangan gelang, dan lainnya, cukup itu saja yang jadi produk utama untuk dijual di marketplace.

Berbelanja online untuk dapat barang murah di marketplace (foto: freerangestock.com)
Berbelanja online untuk dapat barang murah di marketplace (foto: freerangestock.com)

Ingat menemukan sumber produk yang akan dijual sudah menjadi keuntungan tersendiri. Belum lagi lokasi yang dekat akan memudahkan untuk bolak-balik mengambil barang (tak butuh biaya besar transportasi) saat stok habis lantaran modal yang minim.

5. Jika sudah mendapatkan sumber produk yang hendak dijual, buatlah akun toko dengan nama yang sama di beberapa marketplace, misalnya di Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Ingat, jangan hanya satu.

Langkah ini untuk menjaring konsumen lebih banyak lagi karena ada konsumen yang fanatik dengan satu marketplace tapi tidak dengan marketplace lainnya. Reputasi toko juga akan naik karena terkesan punya banyak cabang dan stok barang melimpah di sejumlah marketplace. Peruntungan kadang juga berbeda, ada produk yang laris di Tokopedia tapi sepi di Bukalapak atau sebaliknya.

6. Sesekali buatlah promo untuk menarik hati konsumen tanpa memberikan efek ragu. Ingat, ada banyak toko di marketplace yang menjual produk sama.

Artinya, persaingan antartoko dalam satu marketplace amat ketat. Karena itu, memberlakukan promo, misalnya beli tiga gratis satu, akan menarik banyak konsumen karena harga dianggap lebih murah.

Jika semua trik dan usaha itu sudah dilakukan, jangan lupa berdoa. Semoga barang dagangannya laris di marketplace. Ingat, rezeki tak pernah tertukar. Jika memang rezekinya di situ, dengan modal minim alias pas-pasan seorang pedagang pemula kelak bisa saja sukses besar lewat marketplace.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image