Mata Uang Kripto Kian Digandrungi Kawula Muda, Pembelian Naik Lebih dari 100 Persen

Uang  
Pembeli mata uang kripto (cryptocurrency) naik lebih dari 100 persen pada kurun akhir 2020 hingga 2021 dibanding jenis investasi digital lainnya. (foto: pixabay).
Pembeli mata uang kripto (cryptocurrency) naik lebih dari 100 persen pada kurun akhir 2020 hingga 2021 dibanding jenis investasi digital lainnya. (foto: pixabay).

Pembeli mata uang kripto (cryptocurrency) naik lebih dari 100 persen pada kurun akhir 2020 hingga 2021 dibanding jenis investasi digital lainnya. Kecenderungan ini terlihat dari survei Katadata Insight Center terhadap para investor yang didominasi usia muda (generasi Y dan Z).

Pada survei yang dilakukan September 2021 terhadap 1.939 pemilik investasi ini diketahui terdapat sebanyak 62 persen pembeli cryptocurrency mengaku baru membeli jenis investasi itu kurang dari satu tahun. Jika dibandingkan pemilik investasi mata uang kripto pada kurun 1-2 tahun sebanyak 26 persen, terdapat lonjakan investasi kripto setahun terakhir hingga 100 persen lebih.

Survei Investasi Pilihan Generasi Muda dilakukan Katadata Insight Center bersama Zigi pada 6-12 September 2021 kepada 1.939 responden yang berinvestasi di berbagai jenis. Mulai dari investasi tradisional seperti properti dan emas hingga investasi digital macam kripto. Survei dilakukan secara online dengan kriteria responden investor berusia di atas 15 tahun.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Deputy Head Katadata Insight Center Stevanny Limuria menjelaskan, survei ini juga mengulas mengenai perilaku dalam investasi. Dalam survei ini diketahui, meski jumlah investor mata uang kripto meningkat, nilai investasi para investor baru itu masih kecil.

“Dalam survei ini, 45,8 persen pembeli cryptocurrency hanya berinvestasi kurang dari 1 juta rupiah,” kata Stevanny kepada media pada Jumat, 11 Februari 2022.

Stevanny mengatakan, selain nilai investasi umumnya masih kecil, pembeli kripto dari Gen Z dan Y mempersepsikan jenis investasi ini sebagai investasi paling berisiko, diikuti Forex dan Saham. Pembeli kripto terbanyak berasal dari Generasi Y (64 persen), diikuti Generasi Z (23 persen), baru Gen X (12 persen).

Pola yang hampir mirip terjadi pada jenis investasi peer to peer lending. Peningkatan juga terjadi pada setahun terakhir.

Namun pada jenis ini, lonjakan tak setinggi kripto. Para investor peer to peer lending yang mengaku investasi kurang dari satu tahun saat survei dilakukan sebanyak 42,2 persen, sedang yang sudah membeli sejak 1-2 tahun sebelumnya, sebanyak 32,9 persen.

Peningkatan investasi pada jenis investasi digital juga terlihat pada saham, reksadana, obligasi, dan forex. Namun, menurut Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie, pada keempat jenis investasi ini peningkatan cenderung terlihat dari dua tahun sebelumnya (2019-2020).

Platfom Pilihan Generasi Muda untuk Berinvestasi

Selain membahas pilihan jenis investasi dan persepsi atas jenis investasi, platform yang digunakan dalam membeli investasi tersebut juga digali melalui survei ini.

Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie mengatakan, platfom berbasis digital yang hadir beberapa tahun terakhir menjadi pilihan generasi muda dalam investasi.

Terdapat sedikit perbedaan platform yang dipilih Generasi Z dan Y dibanding Generasi X dan Generasi Baby Boomer. Pada investasi saham, tiga besar platform yang paling banyak digunakan adalah Ajaib, IPOT (Indopremier), dan Mirae HOTS.

“Menarik melihat antargenerasi berbeda pilihannya, di Gen Z terbanyak menggunakan Ajaib, di Gen X dan Boomer pilih IPOT, sedang Gen Y cenderung imbang. Beberapa platform yang lebih dulu hadir seperti Danareksa, penggunanya paling banyak Gen X dan Generasi Baby Boomer,” ujar Vivi.

Vivi juga menguraikan pilihan platform pilihan investor untuk reksadana. Tiga besar aplikasi reksadana online yang paling banyak digunakan adalah Bibit, Bareksa, dan IpotFund.

Adapun pembelian reksadana melalui e-wallet, paling banyak dilakukan menggunakan Ovo dan Dana. Pembelian melalui marketplace, investor menyebut Tokopedia dan Bukalapak, sementara pembelian melalui bank, responden menyebut Bank BCA, Bank Mandiri, dan Commonwealth Bank.

Platform pembelian cryptocurrency, paling banyak disebut adalah Indodax Nasional Indonesia, Toko Crypto, dan Binance. Sedang pembelian investasi peer to peer lending paling banyak dilakukan di Koinworks, Investree, dan Asetku.

Survei ini juga menanyakan mengenai platform yang digunakan untuk membeli obligasi dan forex.

Keseluruhan pilihan responden yang disebut dalam survei ini dan hasil survei serta analisis perilaku investasi generasi muda dapat diunduh melalui: https://katadata.co.id/platform-investasi.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image